Senin, 14 Juli 2025 – Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bearis dipicu oleh sentimen dari konflik dagang akibat tarif terbaru Trump terhadap UE, dan prospek berakhirnya perang Ukraina. Meski demikian, paket sanksi terbaru terhadap Rusia, dan potensi berkurangnya output minyak AS membatasi penurunan harga lebih lanjut.
Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu kembali mengumumkan tarif terbaru yang menargetkan dua mitra terbesar AS yaitu Uni Eropa dan Meksiko sebesar 30% dan akan berlaku mulai 1 Agustus. Uni Eropa pada hari Minggu mengatakan akan memperpanjang penangguhan tindakan balasan terhadap tarif AS hingga awal Agustus dan terus mendesak penyelesaian melalui negosiasi. Isyarat Trump untuk mengintensifkan tarif tersebut berpotensi memicu konflik dagang baru yang mengancam pertumbuhan ekonomi global.
Turut membebani harga, Menteri Luar Negeri Presiden Vladimir Putin, Sergei Lavrov, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Beijing pada hari Minggu untuk membahas prospek mengakhiri perang di Ukraina, dan hubungan mereka dengan AS.
Sementara itu, para duta besar UE, kecuali Slovakia, secara praktis telah menyetujui paket sanksi ke-18 yang akan diberlakukan terhadap Rusia, termasuk pengurangan batas harga minyak Rusia sebesar 15% dan melakukan peninjauan atas harga berdasarkan harga minyak rata-rata setiap enam bulan, ungkap empat sumber UE pasca pertemuan hari Minggu. Penurunan batas harga tersebut berpotensi mendorong Rusia mengurangi penjualan minyak ke pasar global
Dukungan lainnya datang dari laporan terbaru yang dirilis Baker Hughes untuk penutupan pekan yang berakhir 11 Juli, yang menunjukkan perusahaan energi AS memangkas jumlah rig minyak menjadi 424 rig. Penurunan tersebut menandai level terendah jumlah rig minyak AS sejak September 2021, yang sekaligus mengindikasikan potensi penurunan output minyak AS pada masa mendatang.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $71 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $66 per barel.
Source : ICDX