Senin, 14 Juli 2025 – Harga emas naik ke level $3.362 per troy ons pada awal sesi perdagangan hari ini, seiring meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah gelombang baru kebijakan proteksionis dari Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump kembali memicu gejolak pasar dengan pengumuman tarif 35% untuk impor dari Kanada mulai 1 Agustus, serta rencana kebijakan tarif menyeluruh sebesar 15–20% terhadap sebagian besar mitra dagang lainnya. Kebijakan ini menambah daftar panjang tindakan proteksionis sebelumnya yang mencakup tarif 30% terhadap Uni Eropa dan Meksiko, serta bea masuk 50% atas tembaga dan komoditas lain dari Brasil. Langkah-langkah ini secara kumulatif memperkuat sentimen pasar bahwa risiko perlambatan perdagangan global semakin nyata.
Ketidakpastian ini mendorong aliran dana ke emas sebagai aset safe haven, terlebih ketika harapan terhadap pelonggaran kebijakan moneter kembali menguat. Gubernur Federal Reserve Christopher Waller dalam pernyataan terbarunya mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini. Saat ini pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar total 50 basis poin hingga akhir tahun, bergantung pada perkembangan data ekonomi berikutnya.
Fokus investor kini beralih ke sejumlah rilis data utama AS pekan ini, termasuk inflasi konsumen (IHK), inflasi produsen (PPI), penjualan ritel, dan produksi industri yang diperkirakan akan mempengaruhi arah kebijakan The Fed dalam beberapa bulan ke depan.
Sentimen risk-off yang dipicu oleh eskalasi tarif global dan ekspektasi kebijakan dovish dari The Fed menjadi penopang utama penguatan harga emas dalam jangka pendek.
Secara teknikal, level support terdekat untuk harga emas berada di kisaran $3.328 hingga $3.301, sedangkan resistance terdekat terletak di $3.375 hingga $3.395. Jika tekanan jual meningkat, support lebih dalam terlihat di $3.254, sementara resistance jangka menengah berada di area $3.442.
Source: ICDX