Jumat, 25 Juli 2025 – Harga emas turun ke level $3.369 per troy ons pada awal sesi perdagangan hari ini, seiring pelaku pasar mulai berpaling dari aset safe haven menyusul membaiknya prospek hubungan dagang global. Optimisme atas kesepakatan perdagangan AS-Jepang serta AS-UE, dan penguatan dolar AS yang ditopang data tenaga kerja dan sektor manufaktur yang solid masih menjadi katalis utama pelemahan emas.
Washington mengumumkan kemajuan signifikan dalam pembicaraan tarif dengan Uni Eropa dan menyepakati pemangkasan tarif otomotif dengan Jepang. Kondisi ini memupus kekhawatiran atas eskalasi tensi dagang yang selama ini menjadi penopang reli emas.
Sementara itu, dolar AS kembali menguat, didorong oleh penurunan klaim pengangguran awal ke level 217.000, terendah dalam tiga bulan, serta lonjakan PMI Manufaktur S&P Global ke 54,6, mengindikasikan ekspansi sektor industri AS. Kedua data tersebut memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan 29-30 Juli, dan menunda potensi pelonggaran hingga akhir kuartal III/2025.
Kondisi ini turut mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS ke atas level 4,38%, sehingga meningkatkan opportunity cost untuk memegang aset non-yielding seperti emas. Di sisi lain, laporan tentang arus keluar dari ETF emas Tiongkok juga menambah tekanan pada pasar logam mulia global.
Meskipun ketidakpastian politik dalam negeri AS terkait kunjungan mendadak Presiden Trump ke The Fed masih menjadi faktor risiko tersendiri, pasar saat ini lebih fokus pada fundamental ekonomi dan arah kebijakan moneter yang bersifat jangka pendek.
Secara teknikal, level support terdekat untuk harga emas berada di kisaran $3.348 hingga $3.329, sedangkan resistance terdekat terletak di $3.390 hingga $3.413. Jika tekanan jual meningkat, support lebih dalam terlihat di $3.287, sementara resistance jangka menengah berada di area $3.455.
Source : ICDX