Jumat, 25 Juli 2025 – Pasangan mata uang Yen naik ke zona 146.99. Yen Jepang melemah untuk hari kedua berturut-turut terhadap Dolar AS, setelah data inflasi Tokyo menunjukkan perlambatan yang lebih besar dari perkiraan. CPI inti Tokyo turun ke 2.9% dari sebelumnya 3.1%, memperkuat pandangan bahwa tekanan inflasi domestik mulai mereda. Selain itu, kekalahan koalisi partai penguasa dalam pemilu Majelis Tinggi menambah ketidakpastian politik yang dapat menghambat normalisasi kebijakan Bank of Japan (BoJ) dalam waktu dekat. Hal ini menekan Yen lebih jauh dan membuat investor ragu terhadap peluang kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Namun, penguatan Dolar AS tidak sepenuhnya solid. Data PMI terbaru dari AS menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur (49.5) meskipun sektor jasa mencatat ekspansi kuat (55.2). Klaim tunjangan pengangguran mingguan turun ke 217.000, level terendah sejak pertengahan April, tetapi klaim lanjutan masih tinggi. Sentimen pasar terhadap Fed tetap tidak pasti karena Presiden Trump terus menekan Ketua The Fed Jerome Powell agar menurunkan suku bunga. Hal ini menciptakan tekanan ganda pada USDJPY dari satu sisi didukung data tenaga kerja, dari sisi lain dibayangi risiko intervensi politik terhadap independensi Fed.

Di sisi lain, kesepakatan dagang terbaru antara Jepang dan AS mengurangi ketidakpastian ekonomi Jepang dan memberikan dorongan bagi sentimen pasar domestik. PM Jepang Ishiba berkomitmen menyelesaikan kesepakatan tersebut, dan hal ini secara tak langsung menjadi potensi katalis penguatan Yen ke depan. Secara teknikal, USDJPY masih bergerak dalam kisaran besar antara 142.00 hingga 147.50, dengan bias jangka pendek berisiko menurun jika BoJ memberikan sinyal hawkish pada pertemuan akhir Juli. Pasar swap Jepang saat ini memproyeksikan peluang 80% kenaikan suku bunga 25 bps di bulan Desember. Namun, untuk saat ini, penguatan Dolar tampaknya terbatas karena tekanan fundamental mulai memudar.

Harga pada pasangan mata uang USDJPY naik. Support terdekat berada di 146.50, dan resistance terdekat di 147.40. Support lanjutan di zona 146.10 dan dilanjutkan ke zona 145.50. Resistance lanjutan di zona 147.70 dan dilanjutkan resistance selanjutnya di zona 148.10.

EURUSD – Pasangan mata uang Euro turun ke zona 1.1747. Euro melemah terhadap Dolar AS setelah ECB memutuskan mempertahankan suku bunga di 2% dalam pertemuan Juli, sesuai ekspektasi pasar. Meski data PMI kawasan euro menunjukkan sedikit perbaikan di mana sektor jasa naik ke 51,2 dan manufaktur ke 49,8 kekhawatiran terhadap ketegangan dagang dengan AS tetap menjadi hambatan bagi penguatan Euro. Selain itu, langkah ECB yang mengadopsi pendekatan “meeting by meeting” mencerminkan kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian global. Di sisi lain, data ekonomi AS justru tampil solid, dengan klaim pengangguran mingguan turun ke 217.000 dan sektor jasa mencatat PMI 55,2 tertinggi dalam tujuh bulan. Hal ini mendorong penguatan Dolar dan menyeret EUR/USD turun dari level tertinggi harian 1.1789 ke kisaran 1.1749. Perbedaan arah kebijakan antara ECB yang cenderung dovish dan The Fed yang bertahan hawkish menjadi faktor penekan bagi Euro. Support terdekat berada di 1.1715, sementara resistance terdekat ada di 1.1795.

GBPUSD – Pasangan mata uang Pound turun ke area 1.3504. Pound Sterling juga terpukul oleh data ekonomi yang lemah dan penguatan Dolar AS. Meskipun GBPUSD sempat reli tiga hari sebelumnya, setelah data PMI Inggris menunjukkan pelemahan di sektor jasa dan manufaktur. Services PMI turun ke 51,2 dari 52,8, sementara sektor manufaktur tetap berada di zona kontraksi di 48,2. Sementara itu, ekspektasi pasar bahwa BoE akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Agustus telah naik ke 80%, mempersempit daya tarik Pound dibandingkan dengan Dolar AS yang didukung oleh data tenaga kerja yang kuat dan ekspektasi suku bunga yang bertahan. Selisih kebijakan ini memberi keunggulan pada Dolar dan mendorong GBPUSD kembali tertekan. Support terdekat berada di 1.3470, dan resistance terdekat di 1.3550.

AUDUSD – Pasangan mata uang Aussie turun ke zona 0.6594. Aussie Dollar melemah untuk hari kedua berturut-turut, bergerak menjauh dari level tertinggi 2025 di 0.6625 dan kini diperdagangkan di bawah 0.6600. Walaupun data PMI Australia menunjukkan peningkatan tajam dengan composite PMI naik ke 53,6 dan jasa ke 53,8 sinyal dari Gubernur RBA Michele Bullock tetap mengarah pada kebijakan moneter yang hati-hati. Sementara itu, pasar global masih mencermati hasil negosiasi dagang AS dengan Tiongkok dan Uni Eropa. Meski nada dari RBA terkesan hawkish, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Agustus tetap tinggi, mendekati 98%. Di sisi lain, penguatan Dolar AS karena data tenaga kerja dan sektor jasa yang kuat semakin menekan AUDUSD. Support terdekat berada di 0.6560, sedangkan resistance terdekat ada di 0.6630.

NZDUSD – Pasangan mata uang Kiwi turun ke area 0.6027. Kiwi Dollar sempat mencoba rebound dan mencapai area 0.6050, namun tekanan dari penguatan Dolar AS dan meningkatnya risiko global menahan potensi kenaikannya. Optimisme pasar terkait kesepakatan dagang AS dengan Jepang dan kemungkinan kesepakatan serupa dengan Uni Eropa sempat mendorong risk-on sentiment. Namun, kekhawatiran bahwa negosiasi dagang AS-Tiongkok bisa kembali memanas turut membebani mata uang berbasis ekspor seperti NZD. Selain itu, komentar dari Chief Economist RBNZ Paul Conway yang membuka peluang pelonggaran moneter lebih lanjut jika tekanan inflasi terus mereda juga menjadi faktor penekan tambahan. Dengan pasar yang mengantisipasi potensi pemangkasan suku bunga The Fed pada September, selisih kebijakan moneter bisa membuat NZD tetap rapuh terhadap Dolar AS. Support terdekat berada di 0.6000, dan resistance terdekat di 0.6060.

USDCHF – Pasangan mata uang Swiss naik ke zona 0.7950. USDCHF juga mencatatkan pelemahan, seiring dengan pelemahan Dolar AS yang semakin sulit mempertahankan momentumnya. Sentimen pasar terhadap Dolar tertekan oleh kekhawatiran atas independensi The Fed menyusul tekanan politik yang meningkat dari Presiden Trump. Di saat yang sama, Franc Swiss (CHF) masih mendapat tekanan dari optimisme pasar terkait kesepakatan dagang AS dengan Jepang dan kemungkinan kesepakatan dengan Uni Eropa yang memangkas permintaan terhadap aset safe haven seperti CHF. Namun, data inflasi Swiss yang stabil membuat pasar mulai memikirkan kembali ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh SNB. Pasar juga akan memperhatikan pertemuan FOMC dan data PMI global dalam beberapa hari ke depan. Selama risk appetite global tetap tinggi dan tidak ada kejutan hawkish dari The Fed, USDCHF kemungkinan akan tetap tertekan dalam jangka pendek, dengan area support kuat di kisaran 0.7900 dan resistance di 0.7985.

USDCAD – Pasangan mata uang Loonie naik ke zona 1.3632. USDCAD melemah setelah sebelumnya menguat mendekati 1.3645, didorong oleh pelemahan Dolar Kanada akibat data Retail Sales yang mengecewakan. Statistik Kanada melaporkan penurunan penjualan ritel sebesar -1.1% MoM pada bulan Mei, yang menunjukkan pelemahan daya beli domestik dan membuka peluang pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh Bank of Canada. Di sisi lain, meskipun data ekonomi AS cukup kuat, pasar tetap berhati-hati menghadapi pertemuan FOMC pekan depan dan potensi eskalasi tensi antara Presiden Trump dan The Fed. Kekhawatiran terhadap ketegangan perdagangan juga membebani CAD, dengan batas waktu 1 Agustus untuk tarif baru dari AS mendekat dan belum adanya kesepakatan yang konkret. PM Kanada Mark Carney menegaskan bahwa Kanada tidak akan menerima kesepakatan yang merugikan. Hal ini menambah tekanan geopolitik dan menjaga CAD tetap dalam tekanan. Support terdekat berada di 1.3590, dan resistance terdekat di 1.3665.

Source : ICDX