Senin, 28 Juli 2025 – Harga emas terkoreksi ke level $3.329 per troy ons pada awal sesi perdagangan hari ini, seiring meningkatnya sentimen risiko setelah tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Perjanjian ini menetapkan tarif sebesar 15% atas sebagian besar barang impor dari Eropa, termasuk sektor otomotif, disertai komitmen investasi besar-besaran ke sektor industri AS.

Langkah ini menyusul kesepakatan dagang AS-Jepang yang lebih dulu diumumkan pekan lalu, sehingga memperkecil ketegangan global dan mengurangi minat investor terhadap aset lindung nilai seperti emas.

Sementara itu, fokus pasar kini bergeser ke agenda kebijakan moneter Federal Reserve dan sejumlah data ekonomi utama AS pekan ini. The Fed diperkirakan masih mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25%–4,50%, namun komentar lanjutan dari pejabat bank sentral akan ditelaah guna menangkap sinyal potensi pelonggaran moneter pada bulan September.

Dari sisi data, penurunan klaim pengangguran AS ke level terendah tiga bulan menjadi 217.000 mendukung argumen bahwa pasar tenaga kerja masih solid, meski pertumbuhan lapangan kerja mulai melambat. Rilis PCE Price Index, laporan ketenagakerjaan ADP, dan Nonfarm Payrolls akan menjadi pertimbangan penting The Fed untuk menentukan arah kebijakan ke depan.

Penguatan indeks dolar AS (DXY) turut menekan harga emas, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Kombinasi antara sentimen risiko yang membaik dan ekspektasi suku bunga yang tetap tinggi mendorong investor keluar dari aset safe haven.

Secara teknikal, level support terdekat untuk harga emas berada di kisaran $3.317 hingga $3.297, sedangkan resistance terdekat terletak di $3.365 hingga $3.393. Jika tekanan jual meningkat, support lebih dalam terlihat di $3.249, sementara resistance jangka menengah berada di area $3.441.

Source : ICDX