Kamis, 17 Juli 2025 – Pasangan mata uang Pound naik ke area 1.3419. Pound Inggris sedikit menguat terhadap Dolar AS, mematahkan tren pelemahan selama delapan sesi berturut-turut. Poundsterling mengalami penguatan setelah rilis data inflasi Inggris yang lebih tinggi dari ekspektasi, memicu reaksi pasar yang mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank of England (BoE) dalam waktu dekat. Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris untuk Juni tercatat naik menjadi 3,6% YoY dari sebelumnya 3,4%, sementara inflasi inti juga melonjak ke 3,7% dari 3,5%. Kenaikan ini menekan ekspektasi pemangkasan suku bunga, meski pasar masih memprediksi peluang sekitar 80% untuk penurunan suku bunga pada pertemuan Agustus.

Dari sisi Amerika Serikat, tekanan terhadap Dolar meningkat seiring meningkatnya ketidakpastian politik terhadap independensi The Fed. Presiden Donald Trump kembali melontarkan kritik terhadap Ketua The Fed Jerome Powell, bahkan menunjukkan bahwa ia telah menyiapkan surat pemecatan. Hal ini mengganggu kepercayaan pasar terhadap arah kebijakan moneter AS yang netral. Selain itu, rilis data Producer Price Index (PPI) AS yang lebih lemah dari ekspektasi turun ke 2,3% YoY dari sebelumnya 2,6% mendorong spekulasi bahwa The Fed akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga paling cepat pada September.

Secara keseluruhan, pergerakan GBPUSD saat ini dipengaruhi oleh kombinasi tekanan inflasi domestik Inggris dan ketidakpastian kebijakan di AS. Pasar kini menunggu data ketenagakerjaan Inggris yang akan dirilis Kamis, serta data penjualan ritel AS sebagai katalis tambahan. Jika data upah di Inggris menunjukkan pelemahan, maka ekspektasi penurunan suku bunga BoE bisa kembali menguat dan menekan Sterling. Di sisi lain, sentimen negatif terhadap Dolar akibat tekanan politik terhadap The Fed dapat memberikan ruang bagi GBPUSD untuk melanjutkan rebound jangka pendeknya.

Harga pada pasangan mata uang GBPUSD naik. Support terdekatnya di area 1.3490 dan resistance terdekatnya di zona 1.3584. Support lanjutan di zona 1.3450 dan dilanjutkan ke zona 1.3410. Resistance lanjutan di zona 1.3610 dan dilanjutkan resistance selanjutnya di zona 1.3640.

EURUSD – Pasangan mata uang Euro naik ke zona 1.1639. Pasangan mata uang Euro menguat tipis didorong oleh pelemahan Dolar AS yang tertekan isu politik terkait independensi The Fed. Penguatan mata uang ini terjadi setelah laporan CBS menyebut Presiden Donald Trump mempertimbangkan pemecatan Ketua The Fed Jerome Powell dalam pertemuan tertutup dengan anggota Partai Republik. Walau Trump kemudian menyangkal niat tersebut, pasar terlanjur bereaksi, menyebabkan indeks Dolar AS (DXY) turun tajam dari 98.91 ke 97.90. Sentimen negatif terhadap Dolar diperparah oleh rilis data inflasi produsen (PPI) AS yang lebih lemah dari ekspektasi, menambah spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga mungkin dilakukan lebih cepat dari perkiraan awal. Di sisi Eropa, Euro berhasil memanfaatkan situasi ini meskipun minim katalis dari dalam negeri. Para pelaku pasar tengah menunggu rilis data inflasi zona euro (HICP) menjelang pertemuan ECB pada 24 Juli. Sejumlah anggota Dewan Pemerintahan ECB mulai menunjukkan perbedaan pandangan, dengan sebagian mendukung penurunan suku bunga, sementara lainnya masih memilih untuk menahan kebijakan. Meski EURUSD saat ini diperdagangkan sedikit lebih rendah di kisaran 1.1650, momentum bullish tetap terjaga selama ketidakpastian politik AS terus membayangi pasar. Jika tekanan terhadap independensi The Fed meningkat, potensi penguatan Euro terhadap Dolar masih terbuka lebar, meskipun tetap rentan terhadap reaksi hawkish dari ECB. Support terdekatnya di zona 1.1372 dan resistance terdekatnya di zona 1.1460.

AUDUSD – Pasangan mata uang Aussie turun ke zona 0.6531. Kinerja mata uang Aussie melemah menyusul rilis data ketenagakerjaan Australia yang mengecewakan dan menguatnya Dolar AS di tengah tekanan geopolitik serta ketidakpastian suku bunga global. Dolar Australia kini diperdagangkan di bawah level psikologis 0.6500, memperpanjang penurunan selama empat sesi berturut-turut. Data dari Biro Statistik Australia menunjukkan perubahan jumlah pekerjaan di bulan Juni hanya bertambah 2 ribu, jauh di bawah ekspektasi 20 ribu. Tingkat pengangguran juga meningkat dari 4,1% menjadi 4,3%. Kondisi ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter, dengan peluang pemangkasan suku bunga pada Agustus kini mencapai 80%. Di sisi lain, Dolar AS menguat meski data inflasi produsen (PPI) AS lebih lemah dari ekspektasi. Para pelaku pasar tetap berhati-hati terhadap arah kebijakan The Fed, terutama setelah inflasi konsumen (CPI) AS tetap tinggi di 2,7% YoY di bulan Juni. Tekanan terhadap The Fed semakin intensif setelah Presiden Donald Trump kembali melontarkan kritik terhadap Ketua The Fed Jerome Powell dan mengancam kenaikan tarif terhadap berbagai negara, termasuk ancaman tarif baru 10-20% untuk lebih dari 150 negara. Ketegangan geopolitik, termasuk ancaman tarif terhadap Rusia dan distribusi senjata ke Ukraina, semakin memperkuat permintaan terhadap Dolar sebagai aset aman. Dengan latar belakang ini, AUD berada dalam posisi rentan, terlebih jika data ekonomi Australia terus menunjukkan pelemahan dan RBA terpaksa memangkas suku bunga lebih agresif dari perkiraan. Support terdekatnya di zona 0.6535 dan resistance terdekatnya di zona 0.6480.

NZDUSD – Pasangan mata uang Kiwi turun ke area 0.5946. Pasangan mata uang Dolar Kiwi kembali melemah setelah sempat menguat tipis di awal pekan, terseret oleh kekuatan Dolar AS dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ). Pair ini kini diperdagangkan di sekitar 0.5925 setelah gagal mempertahankan momentum penguatan. Data inflasi konsumen AS yang tetap tinggi di 2,7% dan Core CPI sebesar 2,9% menjadi penanda bahwa The Fed kemungkinan besar masih akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Selain itu, PPI AS yang dirilis Rabu menunjukkan stagnansi harga produsen, memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak terburu-buru memangkas suku bunga. Dukungan terhadap Dolar AS juga muncul dari pernyataan Presiden The Fed Dallas, Lorie Logan, yang menekankan perlunya menjaga suku bunga tinggi demi mengendalikan tekanan inflasi akibat kebijakan tarif Presiden Trump. Dari sisi Selandia Baru, prospek ekonomi domestik yang lemah menambah tekanan terhadap Kiwi. RBNZ pekan lalu mempertahankan suku bunga acuan di 3,25%, namun pelaku pasar masih memperkirakan peluang pemangkasan lanjutan dalam beberapa bulan ke depan, mengingat lesunya aktivitas manufaktur dan jasa. Sementara itu, potensi dukungan dari China mitra dagang utama Selandia Baru belum cukup kuat untuk menopang NZD, meskipun Wakil Perdana Menteri China He Lifeng menyatakan pemerintah akan mempercepat stimulus konsumsi. Ketidakpastian tambahan juga datang dari arah kebijakan dagang AS, setelah Presiden Trump mengisyaratkan akan memberlakukan tarif baru sekitar 10% terhadap negara-negara kecil, termasuk dari Afrika dan Karibia. Secara keseluruhan, kombinasi tekanan eksternal dan fundamental domestik yang lemah membuat NZDUSD masih rawan melanjutkan tren penurunan. Support terdekatnya di area 0.5990 dan resistance terdekatnya di zona 0.6060.

USDJPY – Pasangan mata uang Yen turun ke zona 147.86 setelah Dolar AS kehilangan sebagian momentumnya menyusul rilis data inflasi produsen AS (PPI) yang lebih lemah dari perkiraan. IHP utama tidak berubah pada bulan Juni, di bawah ekspektasi pasar 0,2%, sementara IHP inti naik 2,6% YoY, lebih rendah dari 3,0% sebelumnya. Data ini memperkuat pandangan bahwa tekanan harga grosir di AS mulai melunak, sehingga ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed kembali meningkat menjelang akhir tahun. Sementara itu, Yen Jepang memperoleh sedikit dukungan dari meningkatnya minat pasar terhadap aset safe haven, ditambah ketegangan perdagangan antara AS dan Jepang yang kembali mencuat menyusul keputusan Washington untuk memberlakukan tarif tambahan sebesar 25% atas berbagai produk asal Jepang. Tekanan tambahan juga datang dari ketidakpastian politik domestik Jepang menjelang pemilu Dewan Tinggi, yang bisa berdampak pada stabilitas fiskal. Meskipun sentimen risk-off global sempat memberikan dukungan bagi Yen sebagai aset safe haven, dorongan tersebut tertahan oleh pandangan bahwa Bank of Japan kemungkinan tetap mempertahankan kebijakan ultra-longgar. Di sisi lain, The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25%-4,50% bulan ini, sinyal pelonggaran kebijakan mulai mendapat ruang. Support terdekatnya di area 146.78 dan resistance terdekatnya di zona 149.06.

USDCAD – Mata uang Loonie naik ke zona 1.3681 ditopang oleh pelemahan harga minyak mentah serta ketidakpastian arah kebijakan moneter Kanada pasca rilis data inflasi terbaru. IHK Kanada naik ke 1,9% YoY di bulan Juni, dari 1,7% di Mei, membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank of Canada (BoC) bulan ini turun menjadi hanya 5%, dari sebelumnya 14%. Meski demikian, faktor eksternal seperti pergerakan harga minyak yang merupakan komoditas utama ekspor Kanada turut membatasi penguatan Dolar Kanada. Di sisi lain, data IHP AS yang lebih lemah dari perkiraan mempertegas ekspektasi bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,50%, meskipun tidak menghapus kemungkinan pemangkasan di kuartal akhir tahun. Pernyataan dari Presiden Fed Dallas, Lorie Logan, memperkuat sikap hati-hati bank sentral AS. Kombinasi antara fundamental minyak dan ketidakpastian arah kebijakan moneter Kanada menciptakan ruang bagi USD untuk menguat terhadap CAD. Pasar kini menanti data penjualan ritel AS, laporan mingguan klaim pengangguran, serta Indeks Manufaktur Philadelphia Fed yang akan dirilis malam ini untuk petunjuk arah selanjutnya. Support terdekatnya di area 1.3655 dan resistance terdekatnya di zona 1.3731.

USDCHF – Pasangan mata uang Swiss turun ke zona 0.7998 di tengah sentimen pasar yang mulai meragukan kekuatan lanjutan Dolar AS setelah data IHP AS bulan Juni dirilis di bawah ekspektasi. IHP utama stagnan, dan IHP inti hanya naik 2,6% YoY dari 3,0% sebelumnya, mengindikasikan bahwa tekanan inflasi di tingkat produsen terus melambat. Hal ini mendukung spekulasi bahwa The Fed dapat menunda atau bahkan mempertimbangkan penurunan suku bunga jika tren ini berlanjut. Di sisi lain, meskipun Swiss National Bank (SNB) menghadapi risiko deflasi dengan PPI domestik yang turun 0,1% MoM dan 0,7% YoY, Franc Swiss justru mendapat dorongan dari peningkatan permintaan safe haven dan ekspektasi bahwa SNB akan bertindak hati-hati terhadap risiko apresiasi mata uang lebih lanjut. Sentimen pasar yang beralih dari Dolar turut menekan pasangan ini. Support terdekatnya di area 0.7950 dan resistance terdekatnya di zona 0.8064. 

Source: ICDX