Jumat, 18 Juli 2025 – Pasangan mata uang Yen turun ke zona 148.60. Pasangan mata uang USDJPY mengalami pelemahan moderat di akhir pekan, setelah sebelumnya sempat menguat mendekati level psikologis. Penurunan ini dipicu oleh kombinasi sentimen pasar yang lebih berhati-hati terhadap kebijakan The Fed dan dinamika domestik di Jepang menjelang pemilu majelis tinggi. Meskipun data Retail Sales AS yang rilis Kamis menunjukkan lonjakan 0,6% secara bulanan melampaui ekspektasi 0,1% dan rebound tajam dari kontraksi 0,9% di Mei komentar dovish dari sejumlah pejabat The Fed menekan ekspektasi pasar terhadap arah suku bunga. Gubernur Fed Christopher Waller, Mary Daly, dan Raphael Bostic menyampaikan bahwa ketidakpastian ekonomi dan tekanan inflasi akibat tarif menuntut kehati-hatian dalam kebijakan, bahkan memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga secepatnya pada Juli. Kondisi ini memperlemah Dolar AS terhadap Yen setelah sebelumnya mencetak kenaikan 0,47% pada Kamis.
Di sisi Jepang, Yen sedikit menguat di sesi Asia Jumat setelah rilis data inflasi menunjukkan penurunan harga konsumen secara tahunan, dengan CPI utama melambat ke 3,3% YoY di Juni dari 3,5% di Mei. Namun, angka CPI inti (tanpa makanan dan energi) justru naik ke 3,4%, menandakan tekanan harga yang masih kuat di beberapa sektor. Meski begitu, pasar tidak memperkirakan langkah agresif dari Bank of Japan (BoJ), yang masih mempertahankan suku bunga ultra-rendah di 0,5%. Prospek kenaikan suku bunga BoJ menjadi semakin rumit dengan munculnya ketidakpastian politik jelang pemilu, serta kekhawatiran atas dampak tarif AS terhadap ekspor Jepang. Yen juga belum sepenuhnya pulih karena perbedaan suku bunga yang tetap tajam antara AS dan Jepang. Pasar kini mencermati rilis data sentimen konsumen AS dari University of Michigan serta pidato lanjutan dari pejabat Fed yang bisa memberikan petunjuk tambahan tentang jalur kebijakan moneter selanjutnya.
Secara keseluruhan, pergerakan USD/JPY tetap ditentukan oleh dua faktor utama, ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan The Fed dan ketidakpastian domestik di Jepang. Jika data dan komentar Fed mengarah pada penundaan pemangkasan suku bunga, USDJPY bisa kembali menguat mendekati resistance 149,35. Namun, jika inflasi AS mulai mendingin dan risiko politik Jepang berkurang, potensi penguatan Yen akan lebih besar. Untuk saat ini, pelaku pasar harus mencermati reaksi pasar terhadap data inflasi, sentimen konsumen, serta perkembangan geopolitik terkait kebijakan tarif AS yang masih menjadi katalis utama volatilitas.
Harga pada pasangan mata uang USDJPY turun. Support terdekatnya di area 148.30 dan resistance terdekatnya di zona 149.20. Support lanjutan di zona 147.90 dan dilanjutkan ke zona 147.40. Resistance lanjutan di zona 149.60 dan dilanjutkan resistance selanjutnya di zona 149.90.
EURUSD – Pasangan mata uang Euro naik ke zona 1.1595. Kinerja mata uang Euro mengalami penguatan setelah sebelumnya sempat jatuh karena sentimen hawkish dari The Fed. Meski data inflasi dan Retail Sales AS lebih kuat dari perkiraan dengan CPI tahunan naik 2,7% dan penjualan ritel tumbuh 0,6% euro perlahan menguat didorong oleh pernyataan dovish dari beberapa pejabat ECB yang membuka ruang pemangkasan suku bunga. Selain itu, meredanya kekhawatiran bahwa Presiden Trump akan memecat Ketua The Fed turut mendukung selera risiko pasar dan menopang mata uang utama terhadap dolar. Support terdekatnya di zona 1.1540 dan resistance terdekatnya di zona 1.1630.
GBPUSD – Pasangan mata uang Pound naik ke area 1.3414. Pasangan mata uang Poundsterling ikut mengalami penguatan tipis, meskipun tekanan tetap besar akibat data ketenagakerjaan Inggris yang melemah. Klaim tunjangan pengangguran meningkat 25,9 ribu pada Juni dan tingkat pengangguran naik ke 4,7%, mengindikasikan pelambatan pasar tenaga kerja. Namun pound mampu bertahan karena pelaku pasar sudah banyak yang memosisikan diri dalam tren jual sebelumnya. Fokus kini tertuju pada data inflasi dan pernyataan Gubernur BoE Andrew Bailey, yang bisa memberi sinyal arah suku bunga ke depan. Support terdekatnya di area 1.3370 dan resistance terdekatnya di zona 1.3450.
AUDUSD – Pasangan mata uang Aussie naik ke zona 0.6484. Kinerja mata uang Aussie mencatat penguatan setelah sempat turun tajam menyusul data tenaga kerja Australia yang lemah. Tingkat pengangguran naik ke 4,3% dan penciptaan lapangan kerja hanya 2 ribu, jauh di bawah ekspektasi 20 ribu. Data ini memperkuat ekspektasi bahwa RBA akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Meski begitu, penguatan dolar AS mulai mereda karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed untuk September belum sepenuhnya hilang. Ini memberi ruang bagi Aussie untuk rebound dalam jangka pendek. Support terdekatnya di zona 0.6440 dan resistance terdekatnya di zona 0.6520.
NZDUSD – Pasangan mata uang Kiwi naik ke area 0.5931. Dollar Kiwi juga mengalami penguatan, didorong oleh data pertumbuhan ekonomi China yang lebih kuat dari perkiraan. PDB China kuartal kedua tumbuh 5,2% YoY, mengalahkan estimasi 5,1%, yang mengangkat sentimen terhadap Kiwi sebagai mata uang proksi China. Namun, rally lebih lanjut tertahan oleh kuatnya data Retail Sales AS yang memperkuat dolar AS, serta ekspektasi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga di pertemuan Juli. Meski pasar mulai mengantisipasi pemangkasan suku bunga AS di September, dollar AS tetap cukup solid dalam jangka pendek. Support terdekatnya di area 0.5900 dan resistance terdekatnya di zona 0.5965.
USDCAD – Mata uang Loonie turun ke zona 1.3751. Turunnya kinerja Loonie melemah setelah komentar dovish dari pejabat The Fed menekan Dolar AS. Gubernur Fed Christopher Waller menyatakan perlunya penurunan suku bunga pada pertemuan Juli karena risiko ekonomi yang meningkat, membuat pasar mulai memposisikan diri untuk pemangkasan suku bunga pada September. Meski data Retail Sales AS naik 0,6% di Juni dan mendukung outlook konsumsi domestik, pelemahan Dolar tetap terjadi karena sentimen pasar memburuk akibat spekulasi soal kemungkinan pengunduran diri Ketua Fed Jerome Powell setelah tekanan dari Presiden Trump. Di sisi lain, meskipun data inflasi Kanada sedikit naik dan harga minyak mentah komoditas utama ekspor Kanada masih melemah, Loonie justru mencatat penguatan karena pasar menilai The Fed lebih agresif dalam sinyal pelonggaran kebijakan dibanding Bank of Canada. Support terdekatnya di zona 1.3710 dan resistance terdekatnya di zona 1.3790.
USDCHF – Pasangan mata uang Swiss turun ke zona 0.8037. Mata uang Swiss turut mencatat penurunan meskipun sempat menguat menyusul data neraca dagang Swiss yang positif dan inflasi lokal yang masih rendah. Swiss mencatat surplus perdagangan sebesar CHF 4,3 miliar pada Juni, naik tajam dari CHF 2,2 miliar di Mei, sementara ekspor melonjak 8,6% secara bulanan. Namun, kekuatan Franc mulai muncul kembali karena ekspektasi bahwa Swiss National Bank (SNB) tidak akan memangkas suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat. Di sisi lain, meskipun data inflasi AS masih panas CPI tahunan naik 2,7% dan Core CPI 2,9% pasar kini mulai mengurangi taruhan pemangkasan suku bunga Fed pada September setelah berbagai komentar hawkish dari pejabat Fed seperti Adriana Kugler dan Lorie Logan. Kombinasi kekhawatiran geopolitik dan perlambatan inflasi di sisi produsen membuat Dolar AS terlihat lebih rentan terhadap koreksi jangka pendek terhadap Franc. Support terdekatnya di area 0.8000 dan resistance terdekatnya di zona 0.8070.
Source: ICDX