Senin, 21 Juli 2025 – Harga emas turun ke level $3.348 per troy ons pada awal sesi perdagangan hari ini, di tengah rilis data ekonomi AS yang menunjukkan ketahanan ekonomi. Data pembangunan rumah yang dirilis Jumat lalu menjadi salah satu katalis utama yang mendorong ekspektasi bahwa The Fed belum akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Di sisi lain, tensi politik dan ketidakpastian makroekonomi global kembali membayangi pasar. Ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan Ketua The Fed Jerome Powell kian memanas, bahkan rumor pemakzulan Powell mulai mencuat setelah beberapa anggota Partai Republik menunjukkan dukungan terhadap langkah tersebut. Konflik ini memperkuat persepsi pasar bahwa dinamika kebijakan moneter AS ke depan akan penuh risiko.

Sementara itu, ketidakpastian geopolitik terus berkembang, khususnya di kawasan Eropa dan Timur Tengah, mendorong pelaku pasar kembali memburu aset safe haven seperti emas. Dorongan pembelian emas juga dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap efek lanjutan dari kebijakan tarif tinggi AS terhadap berbagai negara mitra dagang.

Pasar saat ini menanti rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) Index pada Jumat (25/7) mendatang sebagai indikator inflasi yang menjadi acuan utama The Fed. Jika inflasi inti PCE berada di atas ekspektasi 2,7% (YoY), maka peluang suku bunga bertahan tinggi akan menguat, menjadi tekanan bagi harga emas. Sebaliknya, jika inflasi melambat di bawah ekspektasi, wacana pemangkasan suku bunga akan kembali terbuka dan bisa menjadi katalis positif untuk logam mulia.

Secara teknikal, level support terdekat untuk harga emas berada di kisaran $3.334 hingga $3.317, sedangkan resistance terdekat terletak di $3.364 hingga $3.377. Jika tekanan jual meningkat, support lebih dalam terlihat di $3.287, sementara resistance jangka menengah berada di area $3.407.

Source : ICDX