Kamis, 03 Juli 2025 – Harga emas turun ke level $3.359 per troy ons pada awal sesi perdagangan hari ini, seiring berkurangnya permintaan terhadap aset safe haven setelah pasar merespons positif perkembangan terbaru dalam hubungan perdagangan global.
Optimisme pasar meningkat usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan dagang dengan Vietnam. Perjanjian tersebut membuka akses lebih luas bagi ekspor barang AS ke Vietnam, dengan imbalan pelonggaran sebagian tarif atas produk Vietnam. Sentimen ini turut memicu harapan terhadap potensi kesepakatan bilateral lainnya, yang menekan daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik.
Meski begitu, tekanan pada harga emas relatif terbatas, ditopang oleh pelemahan dolar AS yang berlanjut akibat kekhawatiran pasar terhadap kondisi fiskal AS dan prospek pelonggaran kebijakan moneter. Sentimen dovish The Fed kembali menguat setelah data ketenagakerjaan ADP menunjukkan penurunan jumlah pekerjaan sektor swasta sebesar 33.000 pada Juni. Angka ini mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja.
Sementara itu, ketidakpastian geopolitik tetap menjadi faktor pendukung harga emas setelah Iran menghentikan kerja sama dengan badan pengawas nuklir PBB. Di sisi lain, investor masih menanti data ketenagakerjaan resmi AS (Non-Farm Payroll) yang akan dirilis akhir pekan ini untuk menilai kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed, yang saat ini diproyeksikan dapat terjadi paling cepat pada pertemuan September.
Pasar juga terus mencermati dinamika fiskal AS menjelang tenggat 9 Juli untuk tarif perdagangan, serta potensi implikasi dari disahkannya RUU pemangkasan pajak dan belanja pemerintah yang berpotensi menambah utang fiskal hingga US$3,3 triliun.
Secara teknikal, level support terdekat untuk harga emas berada di kisaran $3.336 hingga $3.315, sedangkan resistance terdekat terletak di $3.369 hingga $3.381. Jika tekanan jual meningkat, support lebih dalam terlihat di $3.282, sementara resistance jangka menengah berada di area $3.414.
Source : ICDX